Sondag 12 Januarie 2014

Rencana Bendera REMAS AL-FALAH



Ringkasan Sejarah Nabi

Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad Saw dr Lahir Hingga Wafat

Satu-satunya rasul Allah yg diutus untuk semua ras & golongan yaitu Nabi Muhammad saw. Karena itu ajarannya sangat universal; tidak hanya tentang ibadah & keakhiratan, namun juga urusan-urusan diniawi yg mencakup smua sisi kehidupan manusia, mulai dr masalah makan hingga urusan kenegaraan. Namun demikian, masih bannyak orang yg buta trhadap pribadi & kehidupan beliau. Akibatnya, mreka terhalang untuk melihat & merasakan kebenaran yg dibawanya.

1. Nama & Gelar Nabi Muhammad Saw
Di dlam HR Bukhari & Muslim disebutkan nama & gelar Nabi Muhammad SAW, antara lain :
- Ahmad
- Al-Mahi
- Al-Hasyir
- Al-'Aqib
- Muqaffi
- Nabiyyuttaubah
- Nabiyyurrahmah.

Pengertian nama-nama nabi Muhammad Saw :
Ahmad : yg palling terpuji karena akhlak karimahnya, & palling bannyak memuji Allah.
Al-Mahi ( pengikis/penghapus) : karena Allah mengikis kekufuran dgn mengutusnya,
Al-Hasyir (penghimpun) : sebab nanti di hari kiamat seluruh manusia berhimpun di hadapan beliau, ada yg mengatakan di bawah perintah beliau.
Al-'Aqib (penutup) : karena beliaulah nabi & rasul penutup.
Muqaffi (yg mengikuti) : maksudnya mengikuti & melanjutkan jejak risalah para nabi.
Nabiyyuttaubah (nabi taubat) : meski beliau sudah ma'shum dlam artian bersih dr dosa, namun beliau bannyak bertaubat. Dlam satu riwayat beliau bertaubat hingga 70 kali sehari, & dlam riwayat lain hingga 100 kali.
Nabiyyurrahmah (nabi ramhat) : beliau yaitu seorang nabi yg penuh kasih hatta dlam peperangan pun, diutusnya beliau ke bumi ini yaitu sebagai rahmat bagi semesta alam.

Nama-nama tersebut berdasarkan penuturan beliau sendiri. & kita tahu bahwa setiap sabda beliau yaitu berdasarkan wahyu. Jadi bisa disimpulkan bahwa yg memberi nama/gelar tersebut yaitu Allah Swt.




2. Nasab Nabi Muhammad Saw

Di dlam buku Shahih Bukhari bab Mab’ats an-Nabiyyi saw, Imam Bukhari merincikan silsilah nasab Nabi Muhammad saw sebagai berikut: Muhammad saw bin Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qusyai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’add bin Adnan.

Imam Bukhari menambahkan di dlam Kitab Tarikh al-Kabir: Adnan bin Udud bin Al-Maqum bin Nahur bin Tarh bin Ya’rab bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim. Menurut para pakar – sebagaimana yg disebutkan oleh sejarawan Syekh Abdurrahman bin Yahya Al-Yamany –antara Adnan & Ismail ada sekitar 40 kakek.




3. Kelahiran Nabi Muhammad Saw

Nabi Muhammad saw lahir di Makkah pd hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun Gajah dlam keadaan yatim.

Penamaan tahun Gajah berkaitan dgn peristiwa pasukan Gajah yg dipimpin oleh Abrahah, Gubernur Yaman yg ingin menghancurkan Ka’bah. Namun sebelum sampai ke kota Makkah, mreka diserang oleh pasukan burung yg membawa batu-batu kerikil panas (lihat QS Al-Fil: 1-5).

Kelahiran Nabi Muhammad Saw bertepatan dgn tanggal 20 April 571 Masehi.




4. Masa Menyusui

Nabi Muhammad saw pertama kalinya disusui oleh ibunya Aminah & Tsuwaibatul Aslamiyah. Namun itu hanya beberapa hari. Selanjutnya beliau disusui oleh Halimah As-Sa’diyah di perkampungan bani Sa’ad.

Nabi Muhammad saw tinggal bersama keluarga Halimah selama kurang lebih empat tahun. Di akhir masa pengasuhan keluarga Halimah ini terjadi pembedahan nabi Muhammad saw.




5. Muhammad Saw di Mata Penduduk Makkah

Sejak kecil Muhammad Saw jauh dr tradisi-tradisi jahiliyah & tidak pernah melakukan penyembahan trhadap tuhan berhala. Namun demikian beliau tetaplah seorang yg santun & jujur, karenanya beliau terkenal dgn gelar Al-Amien (orang yg terpercaya).




6. Pernikahan Nabi Muhammad Saw

Pd usia yg ke-25 tahun, Muhammad saw menikah dgn Khadijah binti Khuwailid, seorang janda kaya berusia 40 tahun. Pernikahan ini diawali dgn lamaran Khadijah kepd Muhammad saw setelah melihat & mendengar kelebihan-kelebihan & akhlaknya.




7. Isteri-isteri Rasulullah Muhammad Saw

Selain Khadijah, isteri-isteri beliau yaitu: Saudah binti Zam’ah, Aisyah binti Abu Bakar, Hafshah binti Umar, Zainab binti Khuzaimah, Ummu Salamah (Hindun binti Umayyah), Zainab binti Zahsy, Juwairiyah binti Al-Harits, Ummu Habibah (Ramlah), Shafiyah binti Huyay, Maimunah binti Al-Harits & Maria Al-Qibtiyah.

Nabi Muhammad menikahi mreka smua setelah Khadijah meninggal dunia. & mreka smua beliau nikahi dlam keadaan janda, kecuali Aisyah ra.

Jika dilihat dr faktor tiap pernikahan beliau, smuanya mempunyai hubungan yg kuat dgn dakwah & ajaran Islam yg dibawanya.




8. Anak & Putri Nabi Muhammad Saw

Anak & putri nabi Muhammad saw yaitu: Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fathimah, Abdullah & Ibrahim. Mreka smua lahir dr rahim Khadijah kecuali Ibrahim dr Maria Al-Qibtiah. Anak-anak beliau yg laki-laki smuanya meninggal sebelum usia dewasa.




9. Muhammad Saw Menjadi Rasul Allah

Turunnya wahyu pertama QS. Al-A’la: 1-5 di gua Hira pd hari Senin di bulan Ramadan pd usia yg ke 40 menjadi awal kerasulan Muhammad saw. Wahyu pertama tersebut berisi: "1) Bacalah dgn nama Tuhanmu yg menciptakan, 2) Yg menciptakan manusia dr segumpal darah, 3) Bacalah, & Tuhanmulah Yg Mahamulia, 4) Yg mengajari (manusia) dgn pena, 5) Dia mengajarkan manusia apa yg tidak diketahuinya."




Setelah menerima wahyu tersebut, Muhammad saw pulang menemui Khadijah & mengungkapkan kekhawatirannya trhadap dirinya. Khadijah menenangkan: "Bergembiralah! Demi Allah, Dia tidak akan pernah menyia-nyiakanmu. Demi Allah, engkau ini menghubungkan shilaturrahim (hubungan kerabat), berkata jujur, menanggung beban orang lemah, membantu orang yg tidak punya, memuliakan tamu, menolong orang-orang yg ditimpa bencana."




Khadijah lalu mempertemukannya dgn anak pamannya Waraqah bin Naufal, seorang pendeta Nasrani. Setelah menjelaskan peristiwa yg baru dialaminya di gua Hira, Waraqah menjelaskan bahwa yg datang kepd Muhammad saw itu yaitu malaikat yg pernah datang kepd nabi Musa As.




"Andai kata aku masih hidup & kuat di saat engkau diusir oleh kaummu" kata Waraqah.




"Apakah mreka akan mengusirku?" Tanya Muhammad Saw. "Ya…," jawabnya. (lihat HR Bukhari & Muslim).




10. Nabi Muhammad Saw Hijrah ke Madinah

Nabi Saw hijrah ke Madinah pd tahun ke 13 kenabian yg bertepatan dgn tahun 622 M. Di dlam riwayat Ibnu Ishak dijelaskan bahwa beliau keluar dr rumahnya yg saat itu sedang dikepung oleh pasukan bersenjata kaum musyrik Makkah yg ingin membunuhnya. Lalu Allah Swt menidurkan mreka. Sambil membaca QS. Yasin: 1-9 beliau manaruh pasir di kepala mreka smua, kemudian pergi ke rumah Abu Bakar untuk hijrah bersama ke kota Madinah. Nabi Muhammad saw tiba di Madinah pd hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 1 Hijriyah.


11. Peperangan Nabi Muhammad Saw

Yg mendasari peperangan nabi Muhammad Saw yaitu ayat-ayat berikut :




- "Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yg diperangi karena sesungguhnya mreka dizhalimi." (Al-Hajj: 39).




- "Perangilah di jalan Allah orang-orang yg memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas, sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yg melampaui batas" (QS. Al-Baqarah: 190).




Dlam hal ini ada aturan-aturan perang, antara lain: Jangan membunuh anak-anak, orang tua, orang yg menyerah, pendeta & petugas rumah ibadah yg tidak menyerang, hewan tanpa tujuan maslahat, jangan membunuh dgn cara yg sadis & berlebihan (Tafsir Ibnu Katsir).




Dr sini jelas bahwa peperangan nabi Muhammad saw yaitu sebagai upaya pembelaan trhadap hak, bukan wasilah untuk islamisasi apalagi balas dendam. Adapun jumlah peperangan yg diikutinya ada sebannyak 27 kali.


12. Akhlak Nabi Muhammad Saw

Allah SWT menggambarkan akhlak nabi Muhammad secara umum di dlam QS. Al-Qalam ayat 4: "Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yg luhur"




a. Kesabaran Nabi Muhammad Saw

Tidak sedikit beban yg ditanggung oleh nabi Muhammad saw dlam menyebarkan dakwah ajaran yg dibawanya. Ejekan, makian, perlakuan kasar & ancaman pembunuhan diterimanya dr orang-orang musyrik Makkah. Namun itu smuanya tak membuat kesabarannya luntur.




Dlam riwayat Imam Bukhari & Muslim diceritakan bahwa Uqbah bin Abu Mu’ith pernah mencampakkan kotoran onta kepd Rasulullah Muhammad saw sementara beliau dlam keadaan sujud. Beliau terus sujud hingga putrinya Fathimah datang membuangnya.




Perlakuan kasar kaum Quraisy semakin bertambah setelah pamannya Abu Thalib & isterinya Khadijah meninggal dunia pd tahun 10 kerasulan. Karenanya beliau hijrah ke wilayah Thaif. Namun ternyata disini juga beliau tidak diterima, malah penduduk setempat menyuruh anak-anaknya untuk melemparinya dgn batu.




b. Kasih Sayang Nabi Muhammad Saw

Kasarnya tindakan pengusiran penduduk Thaif trhadap nabi Muhammad saw tidak membuat beliau serta merta mendoakan mreka dgn azab. Tapi justru sebaliknya: "Bahkan saya berharap agar Allah menjadikan dr keturunan mreka orang-orang yg menyembah Allah & tidak berbuat syirik kepd-Nya sedikit pun," kata beliau saat malaikat penjaga gunung menawarkan kepdnya untuk menimpakan gunung Abu Qubaisy & gunung yg di sebelahnya kepd penduduk Thaif. (Shahih Bukhari).




Dan bagaimana pun juga kasarnya perlakuan & azab dr kaum musyrik penduduk Makkah kepdnya & ummat pengikutnya, tapi itu tak membuatnya dendam kepd mreka di saat pembebasan Makkah pd tahun 8 H. Malah beliau saw memberikan amnesti besar-besaran kepd penduduk Makkah.




13. Keistimewaan yg Allah Berikan Kepadanya

a. Lima kelebihan yg tidak diberikan kepd orang sebelumnya

Dr Jabir bin Abdullah ra, nabi Muhammad saw bersabda: "Saya diberikan lima hal yg tidak diberikan kepd seorang pun sebelum saya;

diberi kemenangan dgn rasa takut (yg ditimpakan kepd musuh-musuhku) dlam jarak satu bulan perjalanan,

bumi dijadikan tempat shalat & suci untukku, maka siapa pun di antara ummatku yg mendapatkan waktu shalat hendaklah dia melakukannya,

dihalalkan untukku harta ghanimah & itu tidak dihalalkan kepd orang sebelum saya

diberi syafa’at

dahulu nabi diutus hanya kepd kaumnya, tetapi saya diutus kepd seluruh manusia." (HR. Bukhari & Muslim)

b. Keistimewaannya di hari kiamat

Dr Anas ra., nabi Muhammad saw bersabda: "Saya yaitu orang pertama yg diberikan syafaat pd hari kiamat nanti, nabi yg palling bannyak pengikutnya di hari kiamat, & orang pertama yg mengetuk pintu surga" (HR. Muslim).




Keistimewaan lainnya disebutkan di dlam riwayat Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda: "Saya yaitu pemimpin anak-anak Adam pd hari kiamat nanti, saya orang pertama yg dibangkitkan dr kubur, & saya orang pertama yg diberi syafaat (oleh Allah) & orang pertama yg memberi syafaat (kepd ummat manusia)." (HR. Muslim).




14. Ibadah Beliau

Aisyah ra. Berkata: Rasulullah saw pernah shalat hingga dua kakinya membengkak. Lalu beliau ditegur, beliau menjawab: "Apakah aku tidak pantas menjadi hamba yg bersyukur?"




15. Nabi Muhammad Saw Wafat

Beliau saw wafat pd tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah di waktu Dhuha dgn usia 63 tahun.

Sebelum ruhnya dicabut, beliau membaca :

"مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ, اللهُـمّ اغفِـر لى وارحمنى وألحقنى بالرفيق الأعلى, اللهم الرفيق الأعلى."




* Refrensi :

- A’rif Nabiyyaka Saw, Qism Ilmiy, Dar Al-Wathan, Riyadh

- Al-Mu’in ar-Raiq min Sirah Khairi al-Khalaiq, Prof. Dr. Sa’id M. Shaleh Shawabi, Risywan Kairo, 2008.

- Mushaf Al-Qur’an Terjemah, Pena, Jakarta, 2002

- Sirah Nabawiyah, Ibnu Katsir, Maktabah Syamilah

- Subul al-Huda wa ar-Rasyad, Maktabah Syamilah

- Tafsir Ibnu Katsir

- Raudhatul Anwar, Shafiurrahman Al-Mubarkafury, Pustaka Raja Fahd, Riyadh 1427 H

- Uyun al-Atsar, Maktabah Syamilah




Sumbr Artikel : Sejarah Nabi Muhammad




Semoga cerita mengenai Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW Hingga Wafatnya yang saya postingkan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

SEJARAH MAULID NABI MUHAMMAD SAW


SEJARAH MAULID NABI MUHAMMAD SAW
Peringatan Maulid Nabi pertama kali dilakukan oleh raja Irbil (wilayah Iraq sekarang), bernama Muzhaffaruddin al-Kaukabri, pada awal abad ke 7 hijriyah. Ibn Katsir dalam kitab Tarikh berkata: “Sultan Muzhaffar mengadakan peringatan maulid Nabi pada bulan Rabi’ul Awwal. Beliau merayakannya secara besar-besaran. Beliau adalah seorang yang berani, pahlawan,` alim dan seorang yang adil -semoga Allah merahmatinya-”. Dijelaskan oleh Sibth (cucu) Ibn al-Jauzi bahawa dalam peringatan tersebut Sultan al-Muzhaffar mengundang seluruh rakyatnya dan seluruh para ulama’ dari berbagai disiplin ilmu, baik ulama’ dalam bidang ilmu fiqh, ulama’ hadits, ulama’ dalam bidang ilmu kalam, ulama’ usul, para ahli tasawwuf dan lainnya. Sejak tiga hari, sebelum hari pelaksanaan mawlid Nabi beliau telah melakukan berbagai persiapan. Ribuan kambing dan unta disembelih untuk hidangan para hadirin yang akan hadir dalam perayaan Maulid Nabi tersebut. Segenap para ulama’ saat itu membenarkan dan menyetujui apa yang dilakukan oleh Sultan al-Muzhaffar tersebut. Mereka semua berpandang dan menganggap baik perayaan maulid Nabi yang dibuat untuk pertama kalinya itu.
Ibn Khallikan dalam kitab Wafayat al-A`yan menceritakan bahwa al-Imam al-Hafizh Ibn Dihyah datang dari Moroco menuju Syam dan seterusnya ke Iraq, ketika melintasi daerah Irbil pada tahun 604 Hijrah, beliau mendapati Sultan al-Muzhaffar, raja Irbil tersebut sangat besar perhatiannya terhadap perayaan Maulid Nabi. Oleh kerana itu, al-Hafzih Ibn Dihyah kemudian menulis sebuah buku tentang Maulid Nabi yang diberi judul “al-Tanwir Fi Maulid al-Basyir an-Nadzir”. Karya ini kemudian beliau hadiahkan kepada Sultan al-Muzhaffar.
Para ulama’, semenjak zaman Sultan al-Muzhaffar dan zaman selepasnya hingga sampai sekarang ini menganggap bahawa perayaan maulid Nabi adalah sesuatu yang baik. Para ulama terkemuka dan Huffazh al-Hadits telah menyatakan demikian. Di antara mereka seperti al-Hafizh Ibn Dihyah (abad 7 H), al-Hafizh al-’Iraqi (W. 806 H), Al-Hafizh Ibn Hajar al-`Asqalani (W. 852 H), al-Hafizh as-Suyuthi (W. 911 H), al-Hafizh aL-Sakhawi (W. 902 H), SyeIkh Ibn Hajar al-Haitami (W. 974 H), al-Imam al-Nawawi (W. 676 H), al-Imam al-`Izz ibn `Abd al-Salam (W. 660 H), mantan mufti Mesir iaitu Syeikh Muhammad Bakhit al-Muthi’i (W. 1354 H), Mantan Mufti Beirut Lubnan iaitu Syeikh Mushthafa Naja (W. 1351 H) dan terdapat banyak lagi para ulama’ besar yang lainnya. Bahkan al-Imam al-Suyuthi menulis karya khusus tentang maulid yang berjudul “Husn al-Maqsid Fi ‘Amal al-Maulid”. Karena itu perayaan maulid Nabi, yang biasa dirayakan di bulan Rabi’ul Awwal menjadi tradisi ummat Islam di seluruh dunia, dari masa ke masa dan dalam setiap generasi ke generasi.
Para ahli sejarah, seperti Ibn Khallikan, Sibth Ibn al-Jauzi, Ibn Kathir, al-Hafizh al-Sakhawi, al-Hafizh al-Suyuthi dan lainnya telah bersepakat menyatakan bahawa orang yang pertama kali mengadakan peringatan maulid adalah Sultan al-Muzhaffar, bukan sultan Shalahuddin al-Ayyubi. Orang yang mengatakan bahawa sultan Salahuddin al-Ayyubi yang pertama kali mengadakan Maulid Nabi telah membuat “fitnah yang jahat” terhadap sejarah. Perkataan mereka bahawa sultan Salahuddin membuat maulid untuk tujuan membangkitkan semangat umat untuk berjihad dalam perang salib, maka jika diadakan bukan untuk tujuan seperti ini bererti telah menyimpang, adalah perkataan yang sesat lagi menyesatkan.